Pada mulanya saya hanya bermaksud untuk memproduksi botol plastik sendiri untuk menekan mahalnya harga penjualan produk sabun dan shampoo yang saya jual. Namun setelah beberapa hari saya mencari tutorial atau petunjuk pembuatannya di internet dan literatur-literatur yang ada. Akhirnya menjadikan saya lebih mengetahui tentang jenis-jenis plastik, cara penggunaannya hingga bahaya-bahayanya.
Sebagai wujud kepedulian kepada sesama hingga akhirnya saya berniat membuat ulasannya ini. Dengan harapan agar para pembaca juga turut mengenal, memahami dan berhati-hati akan keberadaan bahan-bahan plastik yang ada disekitarnya.
Begitu vitalnya plastik didalam kehidupan kita. Hampir 75% dari semua perabot, pembungkus, peralatan dan perlengkapan kita berbahan dasar plastik. Dari yang berbentuk Tas Kresek yang beraneka warna dan ukuran, kantong dan kotak makanan, kantong, sedotan, botol dan gelas minuman, sampai beberapa perabot dapur seperti ember, gagang pisau, gagang sotel, tahanan panci dan wajan. Bahkan perabot dan perlengkapan kantor seperti keyboard, mouse, outner-file, mesin fex, printer dan masih banyak lagi jenis-jenis perlengkapan dan perabot yang berbahan dasar plastik.
Namun dari sekian barang, perabot dan perlengkapan yang berbahan dasar plastik tersebut pernahkah kita mengetahui jenis-jenis bahan plastiknya, masa pemakaiannya, cara penggunaan dan pemakaiannya juga yang paling penting adalah mengetahui bahaya-bahaya nya.
Untuk menghindari bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari banyak dan seringnya bahan, perabot dan peralatan yang berbahan dasar plastik yang digunakan dalam kebutuhan dan kegiatan kita sehari-hari. Seringkali media, baik media elektronik maupun cetak, bahkan melalui seminar-seminar, sepanduk dan brosur hingga ditempat-tempat penyuluhan telah didengung-dengungkan tentang jenis plastik, cara penggunaannya dan bahaya plastik, terutama yang berjenis kemasan / botol makanan dan minuman.
Untuk mencegah bahaya-bahaya seperti kanker, kerusakan sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas yang di timbulkan dari penyalahgunaan barang berdasar bahan plastik terutama kemasan / botol makanan dan minuman kita harus mengetahui jenis-jenis plastik dan penggunaannya.
Berikut ini mari kita mengenal dan mengamati beberapa jenis plastik yang sering kita gunakan agar lebih berhati-hati dalam pemakaiannya. Pada dasarnya setiap produk plastik telah dan harus memiliki juga wajib mencantumkan kode-kode jenis bahan dasar yang dipakainya.
Kode-kode tersebut telah dikeluarkan oleh *The Society of Plastic Industry* pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti *ISO* (*International Organization for Standardization* ).
Secara umum tanda pengenal plastik tersebut dapat kita kenali sebagai berikut:
- Berada atau terletak di bagian bawah produk
- Berbentuk / bergambar segitiga
- Di dalam segitiga tersebut terdapat angka dan nama jenis plastik di bawah segitiga
Dari kode-kode dan nama pengenal jenis plastik yang telah dikeluarkan itu kita bisa mengenalnya sebagai berikut:
JENIS KE 1:
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan *PETE* atau *PET* (*polyethylene terephthalate* ) di bawah segitiga.
Biasa dipakai untuk botol plastik, berwarna jernih/transparan/ tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. *BOTOL JENIS PET/PETE* ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
JENIS KE 2:
Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan *HDPE* (*high density
polyethylene* ) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
JENIS KE 3:
Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti *PVC* (*polyvinyl chloride*), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
JENIS KE 4:
Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE.
*LDPE* (*low density polyethylene* ) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/ dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:
- Kuat,
- Agak tembus cahaya,
- Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
- Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia,
- Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
- Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen,
- Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
JENIS KE 5:
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan *PP*.
Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan.
Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis *PP* (*polypropylene* ) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan *kode angka 5* bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
JENIS KE 6:
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan *PS*.
*PS* (*polystyrene* ) ditemukan tahun 1839, oleh Eduard Simon, seorang apoteker dari Jerman, secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan *styrofoam*, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan *kode angka 6*, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari).
Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
JENIS KE 7:
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan *OTHER*.
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
- *SAN*– *styrene acrylonitrile* ,
- *ABS* – *acrylonitrile butadiene styrene*,
- *PC* – *polycarbonate* ,
- *Nylon*
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Bagaimana jenis plastik dengan kode 7 serta tulisan PC?
PC– atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (*sippy cup*), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas.
Demikian pengetahuan dan pemahaman saya yang bisa saya ulas dan bagi tentang jenis, penggunaan dan bahaya plastik di kehidupan kita sehari-hari. Semoga apa yang tertulis ini bermanfaat buat pembaca semua.
Sumber literatur : pohonbambu .wordpress.com
1 komentar:
ulasane maknyusssssssssssss. tp sayang mosdtinge cuman di blog. . . .coba cuy di media massa....biar keren. ckckckckckc
Posting Komentar