Selamat Datang

Selamat datang di NurulMukminin.blogspot.com ---- terimakasih atas kunjungannya

Jumat, 19 Agustus 2011

Twitter Oh Twitter


sign on twitter
Alhamdulillah... Setelah berlama-lama online, muter kesana kemari, jelajah sana jelajah sini ga jelas mo ngapain. Akhirnya sampai juga nongkrong di twitter. Cukup lama juga sih nongkrong disitu. Berhubung mo ngapain juga ga jelas, akhirnya aku meng-utak-atik, mengubah tampilan twitter aku yang sudah lama jarang sekali aku kunjungi.

Sebenarnya kurang begitu betah sih lama-lama di twitter. Bagi aku twitter ga seru selayak jejaring sosial Facebook yang nota bene ternobat sebagai jejaring sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia bahkan sedunia. Yaaah.. mungkin karena aku yang kurang begitu memahami Twitter kali, seperti pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang". Bagaimana bisa betah, berlama-lama orang maksud dan cara update status aja membingungkan. Belum lagi jumlah teman di sini ga sebanyak teman-teman di Facebook.

Bagaimanapun Twitter dan Facebook adalah sama-sama jejaring sosial, tempat berkumpulnya para netter. Mereka cuma berbeda kerangka sama tampilan ajah. Untuk Fungsi utamanya aku kira sama yaitu update status dan terus dikasih komentar. Nah.. karena itu disini aku juga mulai belajar memahami yang namanya Twitter. Paling ngga' aku mencoba untuk mengenalinya lebih dalam.

Seperti halnya Facebook, semakin di mengerti, semakin di telusuri ternyata aku menemukan apa yang membuat aku tertarik dengan fasilitasnya. hehe.. sekarang aku sudah bisa lho update status di Twitter. Aku juga sudah bisa kasih komentar di Twitter teman. Tak cukup itu, aku juga sempat mengkloningkan status Twitter ku dengan Facebook. wuessssssssst.. bahasanya itu loh... Mengkloningkan kaya apa aja. Yang aku maksud tuh status yang aku Upload / Update di Twitter secara otomatis langsung menjadi statusku juga di Facebook. Jadi cukup sekali update status untuk dua tempat tongkrongan, Facebook sama Twitter itu sendiri.

Saking asyiknya nongkrong di Twitter sampai-sampai aku berkeinginan mengubah tampilan profil twitterku biar tampak semakin keren. Aku ganti desain warnanya, backgroundnya, warna text tautan atau link-nya. Banyak deh yang aku rubah. hehe.. Penasaran yah.. kunjungi ajah disini ini alamatnya nurulmukminin. Ga terlalu bagus seperti tampilan Twitter kalian sih, cuma setidaknya aku sudah bisa mengganti tampilannya.

Profil Twitter aku

Semakin lama aku bercengkrama dengannya, aku dibikin lupadiri. Tak cukup cuma belajar cara update status, merubah tampilannya, men-singkronkan status Twitter dengan Facebook tapi dalam 2 jam bercengkrama dengan twitter membuatku ingin menampilkan update twitter aku di blog yang aku miliki. Dan Alhamdulillah akhirnya keinginan itu tercapai juga. Kalian bisa melihatnya di bagian bawah dari postingan ini bagaimana hasil nya. hehe... maap sedikit pamer sih. Tapi jujur hatiku seneng banget setelah semuanya membawa hasil.

View Update Twitter On the My Blog
Cerita punya cerita, obrol panjang lebar hanya ini yang bisa aku bagikan buat kalian semua. Kurang lebihnya aku mohon maap bila ada yang kurang berkenan di hati teman-teman. Mohon maklum nama nya juga pengalaman baru. Tentunya senang banget bisa menjelajah di Twitter. Sekian terimakasih.

Selasa, 16 Agustus 2011

Kesempatan Hidup yang Ke Dua

Tidak lepas dari semua yang terlahir di bumi ini pastilah semua memiliki History dan Memory tersendiri  walau itu mungkin sempat dan telah terlupakan. Begitupula yang ter-record oleh camera seperti foto berikut ini.


Sebelum mereka melihat foto ini, aku yakin kalau mereka, ke-empat anak kecil yang ada di dalam foto ini pasti telah melupakan kenangan keakraban dengan wajah dan pose yang polos, lugu dan tanpa menyadari terlalu dalam kalau mereka sedang diambil gambarnya oleh sang kameramen.

Seperti yang kita lihat bersama, apa yang kita rasakan setelah melihat foto mereka. Mungkin yang ada di bayangan kita adalah begitu lucu dan polosnya mereka. Namun sempatkah terpikir oleh kita, momen ini di abadikan di tahun, bulan dan hari apa. Atau bahkan jauh kita berpikir mereka sekarang seperti apa. Masihkah mereka sepolos seperti yang terpampang di foto ini. Ataukah mungkin mereka sekarang sudah dewasa, berkeluarga dan hidup jauh dengan urusan mereka sendiri.

Terkadang banyak cerita yang kita dengar tentang berbagai kehidupan yang kita sendiri kadang tidak sempat memikirkan bagaimana awal mulanya. Ambil contoh cerita kehidupan keluarga kita, Ayah, Ibu, Kakak, Teman atau bahkan cerita diri kita sendiri. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang. Mungkin Ayah, Ibu, Kakak, Teman atau bahkan Kita sekarang adalah menjadi orang yang sukses, kaya raya, berpendidikan tinggi, berpangkat Jendral, hidup terhormat dan merasakan kemakmuran hidup. Atau mungkin sebaliknya menjadi orang yang terpuruk, pecandu narkoba, disisihkan masyarakat, narapidana, banyak hutang dan segala kepahitan hidup.

Berbagai fakta kehidupan yang kesemuanya pasti berawal dan melalui proses. Dari yang semula lucu sekarang jadi brandal, dari yang semula anak pesantren sekarang jadi maling, dari yang semula berdisiplin pendidikan sekarng jadi koruptor, dari yang semula anak orang kaya sekarang hidup miskin dan kekurangan. Banyak hal yang kadang kita telah melupakan masa lalu kita, masa kecil kita dan masa-masa pembentukan jati diri kita.

Pada dasarnya semua terlahir sama, tak berbaju, tak berbicara, tak beragama dan tak bisa apa-apa. Yang membedakan dan merupakan faktor penting dalam menuju kedewasaan kita adalah lingkungan, terutama lingkungan keluarga. Sejauh mana lingkungan membentuk pribadi kita, Sejauh mana kita memilih jalan hidup kita. Hingga itulah didirikannya sekolahan, pesantren, tempat-tempat kursus, tempat ibadah dan sarana-sarana umum lainnya yang kesemuanya bertujuan untuk membantu dan menuntun kita menuju kehidupan yang lebih arif, sehat, maju, sukses, bahagia dan berbudaya. Semua itu cuma sarana sebagai bentuk kasih sayang Tuhan, Negara, Bapak, Ibu dan Nenek Moyang kita terhadap kehidupan kita kelak.

Namun bagaimana halnya dengan kita yang sekarang hidup dalam kesengsaraan, perceraian, kenistaan dan terkucil dari keluarga dan masyarakat. Apakah itu takdir ataukah itu memang yang kita inginkan. Aku rasa tidak ada yang menginginkan hidup dalam kesengsaraan. Kita cuma salah dalam memilih jalan hidup kita. Kita cuma kurang sabar dalam menahan hawa nafsu dan ambisi kita. Hingga akhirnya membawa kita dalam kehidupan yang arogan, yang semuanya serba instan tanpa bersistem dan berproses. Ilmu yang kita dapat di bangku sekolah, pesantren dan lainnya hanya sekedar sebagai pelengkap dalam meraih jabatan kita. Kita berambisi menjadi orang yang sukses dan terpandang dengan melupakan untuk menerapkan ilmu dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari.

Haruskah nasi menjadi bubur, haruskah yang terjadi dibiarkan terlanjur. Sebagai dorongan semangat aku angkat kembali satu kata bijak "Tidak ada kata terlambat". Selama kita masih bernafas semua yang terjadi, semua yang belum bisa kita raih, kita masih memiliki kesempatan kedua walau kesempatan itu tidak semulus kesempatan yang pertama.

Mulailah kita mengenang masa lalu, masa kecil kita, keluarga kita dan teman-teman kita. Renungkan setiap apa yang kita ingat akan kenangan kita tempo dulu. Ingatlah sejak kapan kita melenceng dari arah kebahagiaan kita, Ingatlah sejak kapan kita terjerumus menuju kesengsaraan. Semoga dengan mengenang masa lalu, kita bisa melihat kesalahan kita, kita bisa memohon ampun kepada tuhan, orang tua, saudara, teman dan semua orang yang telah kita salahi hingga pada akhirnya memudahkan jalan kita dalam memperbaiki kehidupan yang sudah semakin sempit dan terpuruk.

Bila lingkungan sudah bisa menerima kehadiran kita, setidaknya di lingkungan keluarga dan lingkungan di mana kita tinggal. Mudah-mudahan kita memperoleh semangat untuk membangun kembali dari awal perjalanan hidup bahagia kita. Selalu berhati-hati dalam memilih jalan hidup selanjutnya.

Tak ada gading yang tak retak, sebesar apapun permasalahn kita, selama kita berada dijalan yang benar, masih memiliki semangat dan usaha untuk mengatasinya dan selalu berdoa pada tuhan. maka kesempatan hidup yang ke dua masih mungkin kita dapatkan.

Selasa, 09 Agustus 2011

Buka Bersama Pertama

Sedari awal menunaikan ibadah puasa Romadlon tahun ini, akhirnya ada juga undangan untuk buka bersama. Undangan ini  aku dapatkan setelah terlewati di hari yang ke 10 Romadlon. Rasa hati ingin banget bisa berbuka puasa bareng sama teman-teman terdekat, terutama bisa bareng sama adekku Dian Ayuningtyas. Rasanya kangen banget untuk rasain ngabuburit dan buka bersama dengan kalian semua seperti tahun-tahun kemarin.

Sepulang dari kantor yang selama sebulan puasa ini jam pulang kantor sejam lebih awal dari hari-hari biasa membuat sore terasa semakin panjang walau hanya sekedar untuk menunggu bedug magrib. Hampir setiap sore sepulang kerja sering aku gunakan untuk memasak sendiri menu buka puasa. Walau hanya sekedar bikin tempe goreng, telor ceplok dan sambal terasi, masak yang sederhana-sederhana ajah sebisanya alih-alih biar ada kegiatan dari pada bengong nungguin bedug magrib yang terasa agak panjang kalau sekedar di pakai duduk liatin acara televisi, internetan, buka Facebook, atau main game Online. Ha.. ha.. maap parah banget kebiasaan buruk tuh.. masa' ngabuburit di pakai begituan ga di pakai buat mengaji (*red : baca Quran). Sebenarnya pingin juga sih ngabuburit di pakai baca Al-Quran. Tapi matanya lelah seharian pantengin monitor di kantor. Jadi untuk baca Quran-nya aku sempatin setelah sahur aja sambil nungguin adzan Shubuh.

<----------------------------------
duuuuh... lelah banget matanya... padahal baruuu aja konsen pingin nambahin postingan.
maaf ya insyaAllah dilain waktu aku lanjutin lagi postingan yang ini.
----------------------------------->

<--- Okey Aku kembali buat lanjutin cerita kemarin.--->

Sebenarnya yang aku tunggu tuh ajakan buka bersama dengan teman-teman terdekat. Namun sampai detik ini tidak kunjung datang ajakan dari teman-teman untuk menyempatkan diri berbuka bersama. tapi ya sutralah yng penting bisa buka bersama, bisa kumpul-kumpul, berbagi cerita-cerita dan menikmati menu buka bersama bareng orang banyak.

Akhirnya tibalah saat-saat yang aku tunggu, tepatnya hari Rabu taggal 10 Agustus 2011 sebagaimana yang tertera dalam undangan Buka bersama yang di adakan oleh LPJKD Jatim di Ballroom II lantai 2 Mercure  Grand Mirama Hotel Surabaya. Sejak sore teman-teman dah pada telpon sekedar memastikan nanti jadi ikut ga diacara tersebut.

Namun mendekati acara di laksanankan aku sedikit kurang semangat untuk menghadirinya. Aku cuma berpikir pasti disana acaranya menjenuhkan. Soalnya acaranya bukan sekedar buka bersama namun pada intinya adalah untuk acara Sosialisasi Perkembangan Kebijakan Jasa Konstruksi dan Pelayanan Lembaga yang kemudian dilanjut Buka Bersama. Ya pastinya acara juga bersifat formal orang yang mengadakan juga Lembaga. Ditambah lagi di sore tadi, Rizal -Teman Simoli tempo dulu- ajakin aku buber di Royal sekalian ambil dagangan Tas kulit yang sebulan kemarin aku titipin pada salah satu stand di Royal. Akhirnya ya udahlah aku memastikan diri untuk ga ikut buber di Mercure.

Setalah jam kerja off. Aku santai2 sambil liatin acara televisi. Eh ga taunya tertidur pulas sampai2 dering telpon dari Rizal ga terangkat. Tiba-tiba saja ada yang bangunin tidurku. Tanpa tersadar ternyata si Rizal yang bangunin tidurku sambil ngomel-ngomel. hehe.. maap hilaf namanya juga tertidur.

Gara-gara tertidur akhirnya ke royalnya jadi ikutan molor coz mepet banget sama jam Magrib. Akhirnya buka puasanya terpaksa di rumah dengan menu yang dah di siapin sama adik sepupu ku Eky - ETZ-. Dilanjut sholat magrib dan kemudian langsung meluncur ke Royal Plasa.

Sesampainya di Royal kita langsung ke Stand yang jualin Tas Kulit ku. Ternyata barangnya dah ga ada semua. Barang yang di pajang dah ganti pakain. Ehmmm.. ternyata barang ku dah dikemasin di bawa pulang sama yang punya stand. Okeylah kalau begitu, sebenernya sedikit kecewa sih. Trus kita lanjut nyamperin Tante Dewi -Istri Rizal- ke Hokahokabento yang sejak awal dah nungguin.

Dengan sedikit males jalan sih sebenernya, soalnya semua dah gagal, udah ga bisa buka bersama di Mercure, ga bisa ambil barang ku. huuuft.. nyesel banget. tapi sesampai di HokBen suasana hati sedikit mencair. Disana ketemu sama Tante Dewi sama temannya, siapa tadi lupa aku namanya, biasa kenalan pertama ga fokus sama hafal-menghafal nama orang asing. Setelah ngobrol-ngobrol suasana HokBen membuat jenuh dengan ruang pandang yang sempit dan sepi. akhirnya kita beranjak cari tempat nongkrong yang sedikit bikin fresh pikiran.

Cinema Cafe akhirnya jadi tempat plihan kita untuk menyantaikan diri. Seperti biasa Hot Cappucino selalu jadi teman obrolan bila kita lagi duduk disini. Disini aku baru bisa benar-benar menikmati Obrolan Hot Cappucino bersama mereka. Manthab banget dah. Sebuah semangat dari Obrolan-obrolan seputar rencana kedepan, buka usaha sampingan dan Obrolan2 ringan lainnya. dengan sebatang, dua batang Rokok menambah nyantainya suasana. Terlihat senyum dan tawa dari mereka, saling bercerita pengalaman dan cerita kocak mengingat masa-masa tempo dulu. Walau ada teman baru yang sebelumnya asing bagi ku tapi aku rasa doinya oke2 aja selayak dah biasa jalan bareng sama kita2.

Dalam hangatnya obrolan yang tercipta disini sempat teringat sama adek ku tersayang-Dian Ayuningtyas-. Dulu saat dia ke Surabaya pernah sekali mampir kesini bersamanya. Ehmmmmm.. jadi kangen. Andai dia ada disini pasti sekarang dah duduk-duduk bareng bersama teman-teman ku. Tapi sayang dia nya tinggal di Denpasar jadi ga bisa ajakin jalan bareng apalagi dengan acara dadakan kaya begini. Mudah-mudahan kami bisa cepat-cepat melaksanakan pernikahan kami dan bisa mengajaknya kumpul bareng sama teman-teman terdekatku. Aaaamiiiiin.... Luv U honey.. Sabar yah...

Ga ke rasa hampir mau dua jam kita menyantaikan diri disini. Begitu akrab dan terasa dekat selayak keluarga yang penuh rencana untuk saling memberi semangat dalam menuju masa depan. Disaat-saat yang seperti ini lah yang aku harap yang sejak lama telah hilang dalam kesibukan kita masing-masing. Akhirnya kita bisa berkumpul kembali seperti dulu untuk jalan bareng walau sekedar bercanda gurau. Namun sayang si Gundul Tummy ga ikutan nongol disini, mungkin si gundul lagi sibuk sama Bayi mungilnya.

Sesruput terahir Hot Cappucino menggahiri dan membuat kaki beranjak mengantarkan perpisahan kita. Saling berjabat tangan dan mengulang kembali perkenalan ku dengan teman baru yang sempat aku lupain namanya. Mudah-mudahan aku masih ingat akan namanya, kalau ga salah dia bernama "Dyah"-teman kerja Tante Dewi- tapi maap kalau ada salah dalam mengingat namanya. hehehe... suka lupa soalnya.

Akhirnya sampai juga di tempat parkir dan kita berpisah menuju rumah masing-masing. Kemudian langsung kulanjut dengan melanjutkan cerita kemarin  yang sempat terpotong. Alhamdulillah akhirnya postingan ini berhasil aku selesaikan. yaaah.. kira-kira begitulah kurang lebih cerita hari ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya..